Alasan di Balik Permintaan Hotma Sitompoel untuk Dimakamkan Secara Militer

Kepergian pengacara ternama, Hotma Sitompoel, pada 17 April 2025 dan dimakamkan secara militer di San Diego Hills pada 19 April 2025, menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik permintaan untuk dimakamkan secara militer. Meskipun dikenal sebagai seorang tokoh hukum yang vokal, permintaan agar dimakamkan secara militer mengisyaratkan adanya latar belakang atau jasa khusus yang dimiliki oleh almarhum terhadap negara.

Hingga saat ini, pihak keluarga belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan spesifik permintaan dimakamkan secara militer ini. Namun, beberapa spekulasi muncul berdasarkan informasi yang beredar dan praktik umum terkait pemakaman dengan upacara militer. Umumnya, pemakaman dengan upacara militer diberikan kepada tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi signifikan terhadap bangsa dan negara, terutama mereka yang pernah berkecimpung atau berjasa dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Meskipun Hotma Sitompoel dikenal luas sebagai seorang pengacara sukses, bukan tidak mungkin beliau memiliki keterlibatan atau kontribusi di masa lalu yang layak mendapatkan penghormatan tersebut. Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi latar belakang permintaan dimakamkan secara militer antara lain adalah keterlibatan almarhum dalam kegiatan yang berhubungan dengan penegakan hukum atau kontribusi dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara di masa lampau.

Sebagai contoh, seseorang yang pernah aktif dalam organisasi kemasyarakatan yang bekerja sama dengan aparat keamanan, atau memiliki andil dalam memberikan bantuan hukum kepada institusi negara, berpotensi mendapatkan penghormatan berupa pemakaman militer. Selain itu, tidak menutup kemungkinan adanya penghargaan atau tanda jasa dari negara yang pernah diterima oleh almarhum, yang menjadi dasar bagi dilaksanakannya upacara militer pada pemakamannya di San Diego Hills, Karawang.

Prosesi pemakaman Hotma Sitompoel yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 April 2025, di San Diego Hills, melibatkan satu pleton anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0504/Jakarta Selatan. Upacara tersebut dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Mayor Infanteri, Bapak Arief Susanto, yang membacakan tata upacara militer dengan khidmat. Tembakan salvo sebanyak tiga kali mengiringi penurunan jenazah ke liang lahat sebagai bentuk penghormatan terakhir dari negara.

Meskipun alasan pasti permintaan dimakamkan secara militer oleh Hotma Sitompoel belum terungkap secara gamblang, pelaksanaan upacara tersebut menjadi bukti adanya pengakuan atau penghormatan khusus terhadap almarhum. Hal ini menambah catatan penting dalam perjalanan hidup seorang tokoh hukum yang dikenal luas di Indonesia. Masyarakat dan para kolega pun turut memberikan penghormatan terakhir dalam suasana duka yang mendalam di San Diego Hills. Kenangan akan dedikasi dan integritas Hotma Sitompoel akan terus dikenang.