Sebuah insiden memalukan dan mengejutkan terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, di mana seorang anggota TNI kedapatan menampar seorang manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Setelah ditelusuri lebih lanjut, oknum TNI tersebut ternyata merupakan seorang Komandan Rayon Militer (Danramil). Peristiwa yang terjadi pada Jumat, 29 September 2023, sekitar pukul 10.00 WITA ini diduga kuat dipicu oleh masalah sepele terkait pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Awal Mula Insiden di SPBU Palu:
Menurut laporan dan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang viral di media sosial, seorang anggota TNI mendatangi sebuah SPBU di Jalan RE Martadinata, Tondo, Palu. Diduga, oknum tersebut hendak mengisi BBM jenis Pertalite namun tidak mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu menggunakan kode batang (barcode) yang menjadi syarat pembelian BBM bersubsidi.
Manajer SPBU Jadi Korban Arogan Oknum TNI:
Ketika manajer SPBU bernama Firman mencoba menjelaskan aturan pengisian BBM bersubsidi dan menawarkan bantuan untuk mendaftarkan kode batang melalui aplikasi MyPertamina, oknum TNI tersebut diduga menunjukkan sikap arogan dan tidak terima. Perdebatan sengit terjadi hingga puncaknya, oknum TNI yang belakangan diketahui sebagai Danramil 1306-03/Banawa (Donggala), Lettu Infanteri Asep Yanto (AY), melakukan penamparan sebanyak satu kali ke pipi kiri sang manajer SPBU.
Identitas Oknum TNI Terungkap: Seorang Danramil:
Awalnya, identitas oknum TNI yang melakukan penamparan belum diketahui secara pasti. Namun, setelah video insiden tersebut viral dan ditindaklanjuti, terungkap bahwa pelaku adalah seorang Komandan Rayon Militer (Danramil) dengan pangkat Lettu Infanteri. Fakta ini tentu saja menambah keprihatinan dan sorotan terhadap perilaku aparat negara di mata masyarakat.
Tindakan Tegas dan Proses Hukum di Denpom:
Komando atas TNI, melalui Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako, Brigjen TNI Dody Triwinarto, telah memberikan respons tegas atas insiden ini. Pihaknya menyatakan tidak akan mentolerir tindakan arogan dan melanggar hukum yang dilakukan oleh anggotanya, termasuk seorang Danramil. Lettu Infanteri Asep Yanto kini tengah menjalani proses hukum di Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIII/2 Palu atas tindakannya tersebut.
Kesimpulan:
Insiden penamparan manajer SPBU oleh seorang Danramil di Palu menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya profesionalisme dan etika bagi seluruh aparat negara.